Monday 29 December 2008

Tukang Kayu Berjihad ke Palestina

kispa.org-Pekerjaannya tukang kayu dan jual beli hasil-hasil pertanian di Mesir, tabiatnya sangat pemberani, cerdas, sabar dan memiliki jiwa yang sangat tenang, memiliki kepedulian dan semangat untuk membela kaum muslimin, membela saudara-saudaranya di Palestina yang dizalimi penjajah Zionis Yahudi.

Tukang kayu tersebut bernama Yusuf Thala’at, lengkapnya Yusuf Izzuddin Muhammad Thala’at, lahir pada bulan Agustus 1914 M di kota Ismailiyah, Mesir. Setelah berkenalan dengan Imam Hasan Al Banna, Mursyid Am Al Ikhwan Al Muslimin pada tahun 1936, Yusuf Thala’at termotivasi untuk berjuang membela, menolong kaum muslimin, khususnya kaum muslimin di Palestina yang sedang berjuang melawan penjajah Inggris yang didukung Zionis Internasional saat itu.

Perjuangan menyokong dan membela Palestina dilakukan Yusuf Thala’at dengan berbagai macam cara, mulai dari meyebarkan brosur, mengadakan pelatihan/ training tentang membela Palestina, khutbah, ceramah hingga demonstrasi. Sepak terjang dan aksi Yusuf Thala’at bersama Jama’ah Al Ikhwan Al Muslimin dalam demonstrasi solidaritas untuk Palestina diliput media masa Mesir. Surat kabar Al Ahram, Mesir yang terbit 13 Juli 1938 menjelaskan, “ Jamaah Al Ikhwan Al Muslimin di kota Ismailiyah mengadakan demonstrasi dari masjid Jami’ Al Abasi menuju kantor Al Ikhwan Al Muslimin untuk memperlihatkan perasaan dan kecintaan mereka pada Palestina. Polisi menangkap sejumlah demonstran.

Setelah selesai melakukan penyidikan terhadap mereka, komisaris Ismailiyah mengambil keputusan menahan Hasan Al Banna, Yusuf Thal’at, dan tokoh-tokoh Ikhwan lain. Mereka ditahan selama empat hari demi keperluan penyidikan”.

Pada tahun 1948, Imam Hasan Al Banna, mengerahkan 10.000 orang pasukan Al Ikhwan Al Muslimin dari Mesir, Suriah dan negara Arab lainnya untuk berjihad ke Palestina melawan penjajah Zionis Yahudi yang mendapat sokongan dari Inggris. Yusuf Thala’at termasuk diantara pasukan Al Ikhwan Al Muslimin yang berjumlah 10.000 orang tersebut.

Ia merupakan orang yang pertama kali bergegas berangkat jihad ke Palestina bersama
sejumlah ikhwan dari Ismailiyah. Dengan semangat juang yang tinggi dan tidak ada perasaan takut sedikitpun kecuali kepada Allah swt, Yusuf Thala’at memimpin perang di Dirul Balah melawan tentara Zionis Yahudi.Dalam peperangan itu, 12 orang mujahidin Al Ikhwan Al Muslimin gugur sebagai syuhada.

Ketika diadakan gencatan senjata untuk menyerahkan jenazah para korban. Panglima perang Inggris tercengang saat melihat mujahidin Al Ikhwan Al Muslimin yang gugur, semua dadanya terkena tembakan peluru. Sehingga peristiwa ini menjadi perbincangan diantara pasukan musuh, mereka mengetahui sikap pejuang yang sejati, pejuang yang tidak mau lari dari medan laga, pejuang yang tidak takut mati, pejuang yang siap menyongsong lawan untuk mendapatkan syahid di jalan Allah.

Pada tanggal 8 Desember 1954, Koran Bari Matish terbitan Perancis mewartakan bahwa: “Pada jam enam pagi tanggal 7/12/1954, bendera hitam dikerek di penjara Kairo dan orang-orang yang divonis hukuman mati digiring, dengan telanjang kaki dan memakai pakaian eksekusi mati berwarna merah.

Pada jam delapan, dimulailah eksekusi hukuman mati terhadap enam orang Al Ikhwan Al Muslimin: Mahmud Abdul Latif, Yusuf Thala’at, Handawi Dawir, Ibrahim Ath Thayyib, Muhammad Farghali dan Abdul Qadir Audah. Keenam orang ini berjalan ketiang gantungan, dengan keberanian luar biasa dan memuji Allah karena mendapat kemuliaan syahid”.
“dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS: Al Baqarah/2 : 154)

Sahabat Yusuf Thal’at, Syekh Abdul Qadir Audah, seorang hakim yang ahli fikih dan pakar undang-undang, sebelum dieksekusi mati berdoa kepada Allah, “Darahku akan menjadi laknat atas pemimpin-pemimpin Revolusi”.

Allah mengabulkan doa orang yang terzalimi, darahnya menjadi laknat bagi penguasa yang terlibat dalam eksekusi terhadap para ulama dan pejuang Palestina Jamal Salim, ketua Mahkamah, menderita penyakit syaraf. Saudara Jamal Salim, Shalah Salim, ginjalnya tidak berfungsi, hinga air kencingnya tertahan dan mati keracunan. Syamsu Badran dijatuhi hukuman seumur hidup.

Konselor Abdul Hakim Amir mati bunuh diri atau diracun. Hamzah Basyuni tertabrak truk, hingga tubuhnya terkoyak dan bertebaran di atas tanah. Al Askari Ghunaim ditemukan tewas di tengah kebun. Ash Shaul Yasin diserang untanya dan tulang lehernya retak hingga mati. Abdun
Nashir seluruh hidupnya dipenuhi rasa ketakutan dan keresahan, baik dalam keadaan terjaga maupun tidur. Bahkan kuburnya digenangi aliran air.

Semoga Allah mengumpulkan pejuang-pejuang yang gugur di jalan-Nya bersama Rasulullah saw di dalam surga-Nya yang mulia. Amin.(H. Ferry Nur S.Si / Sekjen KISPA
Emai: ferryn2006@yahoo.co.id)

Indonesia Bantu Obat Rp 2 Miliar untuk Palestina


Warga Palestina menggotong mayat di antara reruntuhan menyusul serangan rudal Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza, Sabtu (27/12). Pesawat-pesawat Israel membombardir sejumlah markas pertahanan Hamas di sekitar Gaza. Menurut petugas medis di Gaza, lebih dari 120 orang tewas dan sekitar 250 orang luka-luka.
Senin, 29 Desember 2008 | 01:04 WIB

JAKARTA, SENIN — Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Departemen Kesehatan (Depkes) sedang menyiapkan bantuan obat-obatan senilai Rp 2 miliar ke Palestina menyusul serangan Israel ke negara itu yang mengakibatkan jatuhnya ratusan korban sipil maupun para pejuang.

Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Depkes dr Rustam S Pakaya mengungkapkan hal itu seperti dikutip Antara di Jakarta, Minggu (28/12) malam, terkait tragedi serangan itu. "Pemerintah RI, dalam hal ini Menteri Kesehatan (Menkes) segera akan mengirimkan bantuan obat-obatan senilai lebih dari Rp 2 miliar atau 200.000 dollar AS, dan tentu saja akan berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri (Deplu)," katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang bisa diakses pihaknya, serangan Israel tersebut sekurangnya telah menewaskan 300 warga sipil dan pejuang Palestina, serta menyebabkan lebih dari 1.000 orang luka berat. Sebagai langkah cepat untuk pengiriman bantuan tersebut, kata Rustam S Pakaya, pertemuan koordinasi lintas instansi sesegera mungkin dilakukan.

Kantor berita trans-nasional melaporkan, Israel melancarkan serangan udara terhadap Gaza untuk kedua kalinya pada hari Minggu ini, untuk menekan Hamas setelah 229 orang tewas dalam salah satu serangan paling berdarah selama 24 jam bagi bangsa Palestina, dalam 60 tahun konflik mereka dengan negara Yahudi itu. "Rakyat Palestina rasanya tak pernah melihat pembantaian sekeji ini," kata pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Kelompok Hamas yang menguasai kendali keamanan wilayah pantai itu sejak Juni 2007 bersumpah akan melakukan serangan balasan, termasuk serangan-serangan bom bunuh diri di kafe-kafe dan jalan-jalan Israel.

Pasukan Israel didukung kendaraan lapis baja dan satuan infantri mendesak di sepanjang perbatasan Jalur Gaza. Seorang juru bicara militernya mengatakan bahwa "Operasi Gaza masih terus berlangsung".

Negara Yahudi itu mengatakan, pihaknya melakukan balasan terhadap serangan roket tiap hari yang tak bisa ditoleransi, serta serangan mortir dari para pejuang Gaza yang semakin intensif, setelah Hamas mengakhiri gencatan senjata enam-bulannya sepekan lalu.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Sabtu malam menyerukan dibukanya sidang darurat guna membahas situasi di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara Israel.

Sekjen PBB Ban Ki-moon akan hadir dalam sidang tertutup yang diajukan oleh Libya itu, yang diperkirakan mulai berlangsung pada pukul 22.00 waktu setempat, kata wanita juru bicara PBB Marie Okaba.

Di Indonesia sendiri, kecaman terus disampaikan, baik oleh pemerintah, parlemen maupun berbagai organisasi.

EDJ
Sumber : Ant

Serangan Israel Picu Krisis Kemanusiaan


Tank Israel bergerak menuju basis di perbatasan dekat Jalur Gaza, 19 Desember 2008

LONDON, MINGGU — Badan bantuan Inggris, Oxfam, Minggu (28/12), mendesak para pemimpin dunia untuk menghentikan Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza, dengan mengatakan aksi militer itu berisiko memicu krisis kemanusiaan.

Badan amal internasional itu mengatakan, pihaknya telah terpaksa menunda sebagian besar dari kerja kemanusiaannya di wilayah tersebut dan mengatakan program yang akan memberi makan pada 25.000 orang juga telah ditangguhkan.

"Masyarakat Gaza akan menghadapi krisis kemanusiaan kecuali pembombardiran dihentikan dan Israel membolehkan akses segera bagi pengapalan bantuan," kata Oxfam.

Disebutkannya, ratusan ribu orang di Gaza bergantung pada Oxfam dan badan bantuan internasional lainnya untuk mendapatkan kebutuhan hidup seperti air bersih, makanan, dan sanitasi.

"Gaza telah ditutup dari dunia luar selama 19 bulan dan orang di sana telah cemas. Ada risiko nyata krisis kemanusiaan kecuali pemboman berhenti sekarang. Masyarakat internasional jangan menghindar dan membolehkan pemimpin Israel untuk melakukan kekerasan besar-besaran dan tidak seimbang terhadap penduduk sipil Gaza yang merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional," kata John Prideaux-Brune, Manajer Program Oxfam Inggris di Jerusalem.

"Para pemimpin dunia harus melakukan semua tindakan yang perlu untuk menghentikan serangan oleh semua pihak dan harus mendorong Israel untuk membuka terus semua titik perlintasan ke Gaza," tambahnya. (kompas/ant)


Jejak Kejahatan Israel di Jalur Gaza


Juni 1967: Israel mencaplok Jalur Gaza yang sebelumnya dikuasai oleh Mesir selama perang. Menurut sensus Israel saat itu, populasi penduduk di Jalur Gaza hanya 380.000 jiwa, dan setengahnya merupakan pengungsi dari Israel. Saat ini, populasi di wilayah seluas 360 km persegi tersebut mencapai 1,5 juta jiwa, dengan jumlah pengungsi beserta keluarganya mencapai 1 juta jiwa.

Desember 1987: Perselisihan di kamp pengungsi Jebaliya memicu pemberontakan warga Palestina, yang berakhir pada tahun 1993. Kelompok militan Islam Hamas merupakan yang pertama kali muncul pada masa-masa awal pemberontakan.

September 2005: Israel menarik pasukannya beserta 8.500 pendatang Yahudi dari Jalur Gaza. Namun, Israel tetap menguasai wilayah udara, perairan di garis pantai, dan perbatasan. Hal ini menyebabkan ahli-ahli hukum Palestina dan beberapa dari Israel menuduh Israel masih menduduki Jalur Gaza.

Juni 2007: Hamas mengambil alih Jalur Gaza dari tangan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Juni 2008: Kelompok militan Hamas dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran.

November 2008: Hamas kembali melontarkan roket dan mortir ke wilayah Israel sebagai balasan serangan mendadak yang dilancarkan Israel beberapa saat setelah perjanjian gencatan senjata berakhir.

27 Desember 2008: Israel membombardir Jalur Gaza, dan menyebabkan lebih dari 200 warga Palestina tewas pada hari pertama penyerangan. Korban tewas hingga Senin mencapai lebih dari 300 orang.

HIN
Sumber : AP

Baghdad Kecil' di Jalur Gaza




GAZA -- Ada banyak mayat dan orang yang cedera, setiap detik satu korban dimasukkan ke dalam daftar korban tewas, dan tak ada ruang di kamar mayat. Sanak- keluarga mencari di antara jajaran mayat dan korban cedera agar mereka dapat segera memakamkan anggota keluarga mereka yang menjadi korban keganasan Israel.

Seorang ibu yang tiga anaknya yang masih usia sekolah meninggal dan ditumpuk satu sama lain di kamar mayat, berteriak dan menangis, berteriak lagi dan kemudian diam, demikian laporan koresponden Ha`aretz, Amira Hass.

Mustapha Ibrahim pada Sabtu (27/12) sore menyaksikan semua itu, di Rumah Sakit Shifa di Jalur Gaza. Sebagai seorang pemeriksa lapangan bagi satu organisasi hak asasi manusia, ia mengira bahwa ia telah kebal tapi tak ada yang mempersiapkan dia bagi apa yang dilihatnya.

Korban cedera yang kondisinya tak terlalu serius diminta meninggalkan Rumah Sakit Shifa, agar tersedia tempat tidur kosong. Dr. Haidar Eid, seorang dosen dalam Kajian Budaya di Al-Aqsha University, juga menyaksikan banyak mayat dan korban cedera pada Sabtu, dan anak-anak yang anggota tubuh mereka terputus."Memilih waktu seperti ini, pukul 11:30 untuk membom pusat kota besar, ini sungguh mengerikan.

Pilihan ini dimaksudkan untuk menimbulkan pembantaian sebanyak mungkin," ia menyimpulkan. Abu Muhammad berada 200 meter dari rumah sakit, ketika suara mengerikan terdengar: Tiga pusat besar polisi yang dibom berada di dekat rumah sakit tersebut. "Dalam beberapa detik, ini menjadi `Baghdad kecil`; bom di mana-mana, asap, api,orang tidak tahu di mana harus bersembunyi. Ketakutan di mana-mana, dan kemarahan serta kebencian," katanya kepada Amira Hass, sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua.Ia sendiri berlari ke sekolah putrinya, seperti puluhan ribu orang-tua lain di Jalur Gaza.

Dari pukul 11:25 sampai 11:30, sebanyak 50 pesawat membom sasaran mereka, ratusan ribu anak berada di jalanan saat itu. Sebagian dari anak-anak tersebut baru pulang dari klas pagi, yang lain akan mengikuti pelajaran pada jam berikutnya. "Di halaman saya melihat 500 siswi yang ketakutan, mereka menangis. Mereka tidak mengenal saya, tapi memeluk
saya," kata Abu Muhammad.

Di permukiman Sheikh Radwan saja, ada 43 korban jiwa. Satu tenda berkabung didirikan buat mereka semua. Kebanyakan dari mereka adalah polisi muda yang telah bergabung dalam satuan polisi sipil dan menemui ajal selama upacara pelantikan mereka.

Kamp pelatihan di Izz-ad Din Al-Qassam dan pusat interogasi serta penahanan dikosongkan ketika semuanya dibom. Namun pusat polisi di Jalur Gaza, yang memberi layanan buat rakyat, dipenuhi orang. Tak seorang pun percaya bahwa mereka akan dibom.

Pada sore hari, mereka masih mencari mayat di bawah puing. Khalil Shahin bergegas ke stasiun polisi di bagian tengah Jalur Gaza itu. "Satu bangunan besar, dan semuanya berada di lantai," katanya. Sebanyak 30 orang tewas di sana. Ia tahu bahwa kemenakannya, seorang warga sipil, menjadi korban tewas ketika ia pergi untuk membereskan suatu masalah di stasiun polisi tersebut.

Krisis kemanusiaan

Mula-mula, guru bernama Umm Salah mengira ledakan itu adalah bunyi suara. Seluruh bangunan bergetar, semua kaca, tapi asap dan debu, dan suara raungan sirene ambulans, membuat jelas bahwa sesuatu yang jauh lebih mengerikan telah terjadi. Pecahan kaca melukai sejumlah siswa.

Ada orang yang berteriak, ada orang yang terdiam. Ia menemukan putranya di antara orang-orang yang berlarian di jalan. Ia sedang mengikuti tes matematika ketika pemboman dimulai. Mereka pulang bersama, dan menemui adiknya bersama dengan neneknya, yang
berusia 70 tahun. Sang nenek berusaha menyembunyikan ketakutannya saat ia merawat cucu-cucunya. "Tak ada listrik, tak ada gas, tak ada terigu atau roti selama hampir satu pekan terakhir," kata Umm Salah. "Dan tiba-tiba, listrik menyala. Saya menyalakah televisi, saya melihat gambar, saya mematikannya dan menyuruh anak-anak mengerjakan PR mereka."

Pada Ahad (28/12), badan bantuan Inggris, Oxfam, mendesak para pemimpin dunia agar menghentikan Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza, dan mengatakan aksi militer itu berisiko memicu krisis kemanusiaan.

Badan amal internasional itu menyatakan terpaksa menunda sebagian besar upaya kemanusiaannya di wilayah tersebut dan mengatakan program yang akan memberi makan sebanyak 25.000 orang juga telah dibekukan. Masyarakat Jalur Gaza akan menghadapi krisis kemanusiaan kecuali pemboman dihentikan dan Israel memberi akses segera bagi pengiriman bantuan, kata Oxfam sebagaimana dikutip kantor berita Prancis, AFP. "Ratusan ribu orang di Jalur Gaza bergantung pada Oxfam dan badan bantuan internasional lain untuk mendapatkan kebutuhan hidup --air bersih, makanan dan sanitasi," kata John Prideaux-Brune, manager program Oxfam Inggris di Jerusalem.

"Jalur Gaza telah ditutup dari dunia luar selama 19 bulan dan rakyat di sana telah cemas. Ada risiko nyata krisis kemanusiaan kecuali pemboman berhenti sekarang." "Masyarakat internasional tak boleh menghindar dan membiarkan pemimpin Israel melakukan kekerasan besar-besaran dan tidak seimbang terhadap penduduk sipil Jalur Gaza, tindakan yang merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, " kata Oxfam.

"Oxfam mengutuk keras serangan roket HAMAS terhadap warga sipil Israel. Namun mereka tidak dapat membenarkan pembalasan militer berlebihan yang menewaskan sejumlah warga sipil yang tak bersalah," katanya.

"Para pemimpin dunia harus melakukan semua tindakan yang perlu untuk menghentikan serangan oleh semua pihak dan harus mendorong Israel agar membuka terus semua titik perlintasan ke Jalur Gaza." ant/xinhua/kp

Sunday 28 December 2008

Kronologi Serangan Israel atas Gaza

Israel terus melancarkan operasi di Jalur Gaza pada hari kedua, Ahad, sedangkan gerilyawan Palestina menembakkan roket-roket makin dalam ke wilayah Israel selatan.

Serangan-serangan udara Israel itu telah menewaskan sedikitnya 298 warga Palestina, sekitar 180 di antara mereka adalah pejabat keamanan gerilyawan HAMAS.Roket Palestina menewaskan seorang warga Israel.

Berikut ini adalah perkembangan pertempuran itu hingga Ahad pukul 23:00 GMT (Senin, pukul 6:00 WIB): (tanda bintang adalah perkembangan terkini) sebagaimana dilaporkan Reuters.

* Jalur Gaza - HAMAS mengatakan serangan udara Israel pada waktu maghrib menghancurkan sebuah gedung laboratorium di Universitas Islam, suatu simbol kebudayaan penting HAMAS. Israel menuduh HAMAS menggunakan fasilitas laboratorium itu untuk mengembangkan bahan peledak.

* BEERSHEBA - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak kepada para komandannya di markas besar militer mengatakan serangan itu adalah “buka-tutup”, dan menambahkan, “angkatan darat Israel akan terus bertindak hingga mencapai tujuan.”

JALUR GAZA - Serangan udara Israel dengan sasaran-sasaran gedung kepolisian di kamp pengungsi di dekat Kota Gaza, mencederai empat polisi HAMAS, kata sumber medis.

Serangan itu terjadi di dekat blok kediaman Kepala Pemerintah HAMAS Ismail Haniyeh di Jalur Gaza.

MESIR/PERBATASAN JALUR GAZA - Puluhan warga Palestina menyeberang ke wilayah Mesir dari Gaza, sementara polisi anti-huruhara Mesir melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menghalau mereka kembali ke Jalur Gaza. Beberapa warga Palestina menggunakan buldozer dan bahan peledak untuk meruntuhkan bagian-bagian tembok perbatasan.

Para pejabat keamanan Mesir mengatakan 40 warga Palestina telah ditangkap setelah mereka menyerbu ke dalam wilayah Mesir.

JALUR GAZA/PERBATASAN MESIR - Pesawat tempur Israel membom sebanyak 40 terowongan penyelundupan di bagian selatan Jalur Gaza, bagian dari jaringan penyelundupan senjata yang dilakukan di bawah tanah yang berbatasan dengan Mesir, dan tempat penghubung HAMAS di Jalur Gaza dengan dunia luar.

Serangan bom Israel juga menghancurkan markas-markas regional HAMAS, mencederai beberapa polisi.

JALUR GAZA - Serangan udara terpisah dengan sasaran sebuah mobil yang sedang dalam perjalanan di bagian utara Jalur Gaza dan menghancurkan sebuah gedung keamanan HAMAS di pesisir pantai selatan Gaza.

ISRAEL/PERBATASAN JALUR GAZA - Tank-tank Israel dikerahkan ke perbatasan Jalur Gaza dalam persiapan untuk kemungkinan serangan darat ke wilayah itu.

Kabinet Perdana Menteri Israel Ehud Olmert telah menyetujui pengerahan 6.500 tentara cadangan.

JALUR GAZA - Serangan udara Israel telah menghancurkan banyak komplek keamanan HAMAS di Jalur Gaza, tempat penjara ratusan tahanan, menewaskan sedikitnya empat aparat keamanan HAMAS.

JALUR GAZA - Israel melancarkan serangan udara di dekat kantor Perdana Menteri HAMAS, Ismail Haniyeh, di Jalur Gaza. Haniyeh tidak berada di kantor saat serangan itu terjadi, dan tidak ada laporan terjadi kerusakan.

GAN YAVNE, Israel - HAMAS menembakkan 80 roket, salah satunya menghantam kota Gan Yavne, sekitar 30Km di dalam wilayah Israel dari perbatasan Jalur Gaza, tidak terjadi kerusakan.

JALUR GAZA - Serangan udara Israel saat dinihari menghancurkan markas besar stasiun televisi HAMAS, Al-Aqsa. Tak lama setelah itu, stasiun itu kembali mengudara di lokasi yang tidak diketahui.

JALUR GAZA - Serentetan serangan udara dengan sasaran kendaraan-kendaraan, gedung-gedung pemerintah HAMAS, dan kantor kepolisian, menewaskan tiga warga Palestina dan puluhan orang lagi menderita luka-luka.(antara)

Wartawan Palestina Gugur Akibat Serangan Rezim Israel

kispa.org- Seorang wartawan Palestina , hari Jumat, gugur syahid setelah mengalami luka parah akibat serangan terbaru Rezim Zionis Israel ke Gaza. Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Jerman, DPA, yang mengutip sumber-sumber rumah sakit, seorang wartawan lokal , Hamzah Shahin, gugur syahid setelah terluka dalam serangan mortir Zionis Israel, dua pekan lalu, ke kawasan Jalur Gaza.

Serangan udara yang dilancarkan militer Zionis Israel , hari Rabu lalu, menggugurkan seorang pejuang Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas) dan meciderai empat orang lainnya.
Dilaporkan pula, sebuah helikopter Zionis Israel Kamis malam, menghujani kawasan utara Jalur Gaza dengan roket.

Kepala Staf Gabungan Militer Zionis Israel, Gabi Ashkenazi mengabarkan kesiapannya untuk
melancarkan serangan luas ke kawasan Jalur Gaza. Sementara itu, Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri memperingatkan kemungkinan serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza. Dikatakannya, "Jika Zionis menyerang Jalur Gaza, rezim ini akan menghadapi serangan telak dari para pejuang Palestina."

Menanggapi intimidasi Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, soal penggulingan pemerintah legal Palestina yang dipimpin Perdana Menteri Ismail Haniyah, Abu Zuhri menyebutnya sebagai langkah Livni untuk mencapai ambisinya dalam pemilu mendatang di kawasan Palestina pendudukan. Dikatakannya, Livni menggunakan darah Palestina untuk meraih ambisinya dalam pemilu mendatang.

Hari Kamis, Livni dalam konferensi persnya dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Ahmad Aboul Gheith, kembali menyatakan bahwa Tel Aviv berupaya menggulingkan pemerintahan legal
Palestina yang dipimpin oleh Haniyah. (irib/fn)

Kronologi Serangan Israel atas Gaza

Israel terus melancarkan operasi di Jalur Gaza pada hari kedua, Ahad, sedangkan gerilyawan Palestina menembakkan roket-roket makin dalam ke wilayah Israel selatan.

Serangan-serangan udara Israel itu telah menewaskan sedikitnya 298 warga Palestina, sekitar 180 di antara mereka adalah pejabat keamanan gerilyawan HAMAS.Roket Palestina menewaskan seorang warga Israel.

Berikut ini adalah perkembangan pertempuran itu hingga Ahad pukul 23:00 GMT (Senin, pukul 6:00 WIB): (tanda bintang adalah perkembangan terkini) sebagaimana dilaporkan Reuters.

* Jalur Gaza - HAMAS mengatakan serangan udara Israel pada waktu maghrib menghancurkan sebuah gedung laboratorium di Universitas Islam, suatu simbol kebudayaan penting HAMAS. Israel menuduh HAMAS menggunakan fasilitas laboratorium itu untuk mengembangkan bahan peledak.

* BEERSHEBA - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak kepada para komandannya di markas besar militer mengatakan serangan itu adalah “buka-tutup”, dan menambahkan, “angkatan darat Israel akan terus bertindak hingga mencapai tujuan.”

JALUR GAZA - Serangan udara Israel dengan sasaran-sasaran gedung kepolisian di kamp pengungsi di dekat Kota Gaza, mencederai empat polisi HAMAS, kata sumber medis.

Serangan itu terjadi di dekat blok kediaman Kepala Pemerintah HAMAS Ismail Haniyeh di Jalur Gaza.

MESIR/PERBATASAN JALUR GAZA - Puluhan warga Palestina menyeberang ke wilayah Mesir dari Gaza, sementara polisi anti-huruhara Mesir melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menghalau mereka kembali ke Jalur Gaza. Beberapa warga Palestina menggunakan buldozer dan bahan peledak untuk meruntuhkan bagian-bagian tembok perbatasan.

Para pejabat keamanan Mesir mengatakan 40 warga Palestina telah ditangkap setelah mereka menyerbu ke dalam wilayah Mesir.

JALUR GAZA/PERBATASAN MESIR - Pesawat tempur Israel membom sebanyak 40 terowongan penyelundupan di bagian selatan Jalur Gaza, bagian dari jaringan penyelundupan senjata yang dilakukan di bawah tanah yang berbatasan dengan Mesir, dan tempat penghubung HAMAS di Jalur Gaza dengan dunia luar.

Serangan bom Israel juga menghancurkan markas-markas regional HAMAS, mencederai beberapa polisi.

JALUR GAZA - Serangan udara terpisah dengan sasaran sebuah mobil yang sedang dalam perjalanan di bagian utara Jalur Gaza dan menghancurkan sebuah gedung keamanan HAMAS di pesisir pantai selatan Gaza.

ISRAEL/PERBATASAN JALUR GAZA - Tank-tank Israel dikerahkan ke perbatasan Jalur Gaza dalam persiapan untuk kemungkinan serangan darat ke wilayah itu.

Kabinet Perdana Menteri Israel Ehud Olmert telah menyetujui pengerahan 6.500 tentara cadangan.

JALUR GAZA - Serangan udara Israel telah menghancurkan banyak komplek keamanan HAMAS di Jalur Gaza, tempat penjara ratusan tahanan, menewaskan sedikitnya empat aparat keamanan HAMAS.

JALUR GAZA - Israel melancarkan serangan udara di dekat kantor Perdana Menteri HAMAS, Ismail Haniyeh, di Jalur Gaza. Haniyeh tidak berada di kantor saat serangan itu terjadi, dan tidak ada laporan terjadi kerusakan.

GAN YAVNE, Israel - HAMAS menembakkan 80 roket, salah satunya menghantam kota Gan Yavne, sekitar 30Km di dalam wilayah Israel dari perbatasan Jalur Gaza, tidak terjadi kerusakan.

JALUR GAZA - Serangan udara Israel saat dinihari menghancurkan markas besar stasiun televisi HAMAS, Al-Aqsa. Tak lama setelah itu, stasiun itu kembali mengudara di lokasi yang tidak diketahui.

JALUR GAZA - Serentetan serangan udara dengan sasaran kendaraan-kendaraan, gedung-gedung pemerintah HAMAS, dan kantor kepolisian, menewaskan tiga warga Palestina dan puluhan orang lagi menderita luka-luka.(antara)


Pusat Informasi Palestina - Laporan Khusus

SCTV : F-16 Zionis Israel Bantai Ratusan Warga Sipil Palestina